Friday, April 5, 2013

Cyber Communication (online behaviour)



ONLINE BEHAVIOUR di dalam negeri dan luar negeri



Perilaku konsumen online di Indonesia menarik untuk terus dicermati. Pengguna internet Indonesia banyak menyumbang terhadap perkembangan beberapa situs jaringan sosial dunia, seperti facebook, twitter, bahkan beberapa saat lalu saya menerima email dari satu situs jaringan profesional linkedin yang menyatakan ucapan terima kasih karena sudah melebihi satu juta pengguna dari Indonesia, dan saya salah satu di dalamnya.

Pengguna internet Indonesia yang semakin lama semakin banyak karena mendapat  kemudahan dan kenyamanan dimana-mana, antara lain dengan perangkat handphone cerdasnya (smartphone), membuat para pemilik situs dari luar negeri juga para penyedia perangkat keras melirik Indonesia sebagai pasar berprospek cerah untuk terus digarap.

Riset yang dilakukan oleh MarkPlus Insight tentang aspirasi dan perilaku anak muda (golongan AB) di 6 kota besar di Indonesia awal tahun 2010 ini menunjukkan hasil yang mengejutkan. 6 dari 10 anak muda Indonesia mengaku lebih banyak mengakses Internet dalam 6 bulan terakhir dibanding media-media lain termasuk media konvensional TV.

Dan yang lebih mencengangkan adalah rata-rata 9 dari 10 anak muda itu memiliki akun di Facebook. Tren tersebut semakin tinggi pada kelompok usia sekolah SMA. Mereka menggunakan Facebook untuk berinteraksi dengan teman-teman mereka, mengupdate status tentang kehidupan sehari-hari, mulai dari topik percintaan sampai soal bertukar pikiran soal tugas-tugas sekolah.

Metodologi Riset
Kajian yang dilakukan oleh MarkPlus Insight mengenai pengguna Internet di Indonesia ini dilakukan dengan menggunakan metode yang komprehensif mulai dari riset sekunder dan riset primer. Riset primer menggunakan dua pendekatan, yaitu pendekatan kualitatif melalui focus group discussion (FGD) sebanyak 4 grup, yang terdiri dari anak sekolah (SMA), anak kuliah dan baru kerja, pegiat dan influencer social media, serta pengguna e-commerce. Pendekatan kedua menggunakan riset kuantitatif melalui survei terhadap 1,500 responden (margin of error 2,58 % dengan confidence interval 95 %) yang tersebar di 8 kota besar Indonesia yaitu Medan, Palembang, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.

Untuk survei kuantitatif, responden harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan yaitu mereka saat ini adalah pengguna Internet dan mobile internet, berumur 15 – 64 tahun, dengan pengeluaran keluarga minimal Rp. 1,750,000. Teknik sampling yang digunakan dalan survei ini menggunakan metode multi stage random sampling, sedangkan pemilihan responden dalam satu rumah dilakukan dengan menggunakan metode kish grid. Proses wawancara terhadap responden dilakukan pada bulan September 2010.

Selain itu ada survei dari Ipsos, berikut beberapa data yang lebih lengkap tentang perilaku pengguna internet Indonesia yang disebut dalam survei Ipsos tersebut.

Sebanyak 9 dari 10 (91 %) pengguna internet di Indonesia menggunakan internet untuk membuka dan mengirim email. Jumlah ini menempati peringkat keempat dari 24 negara yang disurvei. Secara global, 85% pengguna internet membuka dan mengirim email ketika mereka sedang online.

Social Media
Indonesia berada di peringkat teratas dalam penggunaan internet untuk social media, termasuk forum dan blog. 83% pengguna internet Indonesia mengunjungi social media saat online. Jumlah ini di atas Argentina (76%), Rusia(75%), Afrika Selatan (73%), Swedia (72%), Spanyol (71%), dan Hungaria (70%). Jika dilihat secara global, 62% pengguna internet di dunia menggunakan internet untuk social media.

Hiburan dan Hobi
Selain untuk social media, 62 % pengguna internet di Indonesia menggunakan internet untuk hiburan dan mencari informasi yang berkaitan dengan hobinya. Tertinggi untuk kategori ini adalah Turki (72%) dan yang terendah adalah Arab Saudi (35%). Sedangkan, rata-rata global adalah sebanyak 57%.
Jenis hiburan yang dicari pengguna internet Indonesia berdasarkan hasil survei Ipsos ini. diungkap oleh Kompas Tekno.  Pengguna Indonesia terutama paling sering mengunduh dan streaming musik (60%), film (43%), game online (27%), dan menonton televisi melalui live streaming (23%).

Selain hal tersebut di atas, Ipsos juga melakukan survei perilaku pengguna internet global dalam beberapa hal lain. Hasilnya, Ipsos menemukan bahwa 14% pengguna internet menggunakan internet untuk melakukan panggilan VoIP, 59% untuk internet banking, 41% untuk mencari pekerjaan.

Kesimpulan dan implikasinya.
Sebagai seorang pemasar, kita dituntut untuk dapat memahami setiap dinamika dan perubahan yang terjadi di konsumen. Dengan pemahaman yang baik tentu saja harapannya adalah strategi pemasaran yang kita susun sesuai dengan karakter konsumen yang kita tuju.
Karakter netizen yang “liquid” dan horizontal menuntut pemasar tidak cukup hanya menggunakan strategi pemasaran yang konvensional, dibutuhkan terobosan-terobosan baru yang out of the box untuk bisa “menaklukkan” mereka. Kalau selama ini pemasar lebih banyak membidik mereka dari kejauhan, maka sekarang yang harus dilakukan oleh pemasar adalah brand kita harus hadir dan hidup bersama mereka. Brand kita harus bisa selalu terkoneksi dengan mereka dimanapun mereka berada.
Dilain pihak pasar Netizen yang tidak monolitik memberikan peluang kepada pemasar melakukan identifikasi kira-kira tipe Netizen mana yang paling cocok dengan karakter brand atau perusahaan sehingga pemasar bisa menentukan strategi pemasaran apa yang paling tepat mendekati mereka agar brand atau perusahaan bisa di terima para Netizen dengan lapang dada.
Dilain pihak hadirnya social media, seperti Faceebook dan Twitter membuat dunia semakin berisik akibat kicauan-kicauan para Netizen ini, karena itu para pemasar memerlukan indera keenam untuk bisa menangkap hasrat dan kegelisahan mereka. Lalu apa yang harus dilakukan oleh pemasar? jawabnya cuma satu , Dengarkan mereka, dengarkanlah apa yang mereka bincangkan?, apa yang mereka keluhkan?, karena itu sekali lagi kehadiran brand kita dihidup mereka adalah suatu keharusan.

sumber :
kompasiana.com
the-marketeers.com
dailysocial.net 




No comments:

Post a Comment